Catatan Pagi

Setiap hari menulis 1 halaman saja. Maka sebulan, 30 halaman. Dalam tempo 3 bulan, sudah menjadi buku. Semudah itu proses kreatif menghasilkan buku. Di zaman digital, mudah sekali untuk menerbitkan buku. Salah satunya, melalui publikasi di Google Books.

Inilah komentar para Pembaca:

Catatan paginya yang selalu saya baca. Memang hanya berisi hal-hal sederhana, tetapi isinya selalu menggugah dan menginspirasi. (Andi Hartati Harifin, Notaris di Bekasi).

Seperti mendapatkan sarapan pagi penuh gizi. Menyehatkan dan menyegarkan sepanjang hari. (Sugadi Tholib, karyawan perusahaan besar swasta di Kalteng).

Sentilan sentilunmu yang menginspirasi (Umar Kasim, dosen di Sekolah Tinggi Hukum

Militer (STHM), Jakarta. banyak orang itu). Lanjutkan!

Sahabat baik saya orangnya menyenangkan, dan tulisannya pun selain menginspirasi juga menyenangkan. (Lili P. Siregar, Wakil Ketua LPSK di Jakarta).

Saya salah seorang yang tidak pernah melewatkan untuk membaca catatan pagi sahabat saya H.Mugeni, S.H., M.H. Catatan Paginya singkat dan ringan, namun konkret. Semua itu sering membuat saya terkesima, karena beliau mampu mengangkat hal yang sederhana itu menjadi sedemikian menariknya.

Salut untuk beliau. (Rynaldo Batubara, advokat, Kurator, Mediator, dan Legal Auditor di Jakarta).

Luar biasa…. Di WA, dia bikin teman-teman banyak tertawa. Di FB, dia bikin orang-orang terhibur dengan Catatan Paginya yang inspiratif. (Asmak Ul Hosnah, Dosen di Bogor).

Saya tidak menyangka sahabat saya yang birokrat ini, mampu menuliskan hal-hal yang sangat membumi, dan tidak jauh dari keseharian kita semua, dengan pengolahan kata sangat membumi pula. Saya jadi tidak sabar untuk membaca tulisan beliau selanjutnya. (Rocky Marbun, Advokat dan Dosen di Jakarta).