Laman Resmi
Perdagangan menjemput Muhammahiyah
Mengapa dan bagaimana Muhammadiyah bisa berkembang cukup awal ke Tumbang Senamang dan Tumbang Samba jauh di hulu Sungai Katingan. Dari tetuha masyarakat diketahui bahwa dahulu ada guru-guru agama yang dibawa dari Pusat Muhammadiyah Yogyakarta. Setelah ditelusuri lagi tentang siapa yang membawa dan membiayai guru-guru itu diketahuilah bahwa para pedagang lah yang “menjemput” mereka hingga mau datang ke tempat yang jauh. Pemakaian kata “menjemput” di sini menunjukkan bahwa para pedagang yang aktif, tidak hanya pasif menunggu.
Muhammadiyah disini bisa dibaca dalam dua dimensi, yaitu misi pendidikan dan misi keagamaan. Katingan adalah sebuah sungai di Kalimantan Tengah yang dahulu juga disebut Sungai Mendawai. Sebelumnya, Katingan merupakan wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, sejak 20 Juli 2001 sudah menjadi Kabupaten sendiri, Kabupaten Katingan.
Pedagang di Katingan menjemput guru-guru agama dari Muhammadiyah pusat di Yogyakarta untuk mengembangkan sekolah di Katingan. Guru-guru itu adalah Guru M. Ali dan Guru Zawawi yang dijemput oleh H. Abdul Manaf dan dibawa ke Tumbang Senamang. Itu terjadi pada tahun 1918 dan pada 1920 mereka telah mendirikan Sekolah Muhammadiyah di Tumbang Senamang. Kemudian H. Abdurrahman juga datang ke Yogya dan “menjemput” R. Wuhaib Syarkawi sebagai guru di Tumbang Samba.
Other Books From - Ekonomi
Other Books By - Prof. Dr. H. Rizali Hadi, M.M.
No Books Available!
Back