ATM CU yang Kian Bersaing

Saya suka lihat perubahan, yang bergerak ke: good, better, best orang Dayak.

Betapa tidak! Literasi di bidang finansial, kini makin menggelora. Dan motornya, tak lain, adalah gerakan ekonomi kerakyatan yang mulai diperkenalkan Gereja di Kalimantan Barat pada awal tahun 1970-an. Khusus di Kalbar, mau tidak mau CU Lantang Tipo yang berkantor pusat di Bodok (Pusat Damai), harus disebut terlebih dahulu.

Kemudian baru Pancur Kasih, Keling Kumang, Semarong, Banuri dan CU lain yang tidak kalah berkembang pesat luar biasa.

Kemaren (05-01-2023), saya menyusuri kota kecamatan dan kabupaten di Kalbar. Tiba di Ngabang. Menyaksikan perkembangan pesat itu. Bagaimana CU tumbuh secara luar biasa. Kantor pelayanannya pun luar biasa. Tak kalah, bahkan lebih megah, dibandingkan kantor bank-bank cabang setempat.

Itu wajib disyukuri!

Meski bukan bank, namun azasnya perkoperasian karena milik seluruh anggota, CU di Kalimantan kini tidak syak lagi adalah motor utama ekonomi kerakyatan.

Aksesnya pun mudah. Bisa transaksi secara virtual. Dengan kemudahan akses secara mobile, menjadikannya sebagai aset bangsa di garda utama pemesah-masalah kemiskinan negeri ini.

Seharusnya Negara mendorong dan semakin membuat CU maju! Mengapa? Sebab inilah sokoguru ekonomi, pondasi negeri ini, menurut pasal 33 UUD ’45. Mohamad Hatta, Bapak Koperasi, telah punya visi menjadikan koperasi azas yang pas bagi pembangunan ekonomi bangsa.

Jika kini CU makin menggurita dalam segalanya, harusnya disyukuri. Artinya, ia –sebagai lembaga keuangan non-bank– berterima masyarakat. Dan kehadirannya memberi manfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *