Setiap manusia berjalan dalam pencariannya sendiri—kadang mengikuti suara dari luar, kadang mendengar bisikan yang samar dari dalam. Menanti Azan, Mencari Diri adalah kumpulan cerpen yang lahir dari potongan-potongan hidup yang sering terabaikan, dari momen-momen sederhana yang ternyata menyimpan luka, kasih, harapan, dan pertanyaan-pertanyaan yang terus menggema.
Judul ini bukan sekadar refleksi pengalaman religius, tetapi juga simbol dari panggilan jiwa untuk pulang—kepada Tuhan, keluarga, masa kecil, atau bahkan sisi terdalam dari diri sendiri. Dalam cerita-cerita ini, tokoh-tokohnya hidup di antara waktu-waktu salat, di lapak pagi, di lorong rumah sakit, di balik amarah seorang ayah, atau di tengah isak tangis seorang bayi. Mereka menunggu, bertanya, menyesal, memaafkan, atau hanya diam.
Cerpen-cerpen ini tidak menawarkan jawaban, melainkan menjadi teman perjalanan. Mungkin ada kisah yang mencerminkan hidupmu, dan jika iya, semoga kamu tahu bahwa kamu tidak sendiri.
Reviews
There are no reviews yet.