No Image Available

The History of Dayak

- Penghuni Asli Varuan-Dvipa (Borneo) Dari Gua Niah Hingga Nusantara
 Author: R. Masri Sareb Putra  Category: Dayak, Etnografi, Sejarah, Sosiologi  Publisher: Lembaga Literasi Dayak  Published: 2025  ISBN: -  Pages: 450  Country: Indonesia  Language: Indonesia  Dimension: 15x23 cm  Harga: Rp. 195.000,-  Download  Beli dari LLD
 Description:

Sejarah bukan sekadar rangkaian peristiwa masa lalu, tetapi juga hasil interaksi sosial yang kompleks. Dalam konteks ini, sejarah Suku Dayak menjadi lebih dari sekadar kronologi; ia merupakan konstruksi sosial yang tercipta melalui narasi kolektif masyarakat Dayak itu sendiri. Buku ini mengupas sejarah Dayak dengan menekankan pentingnya interpretasi terhadap bukti sejarah, seperti mitos, cerita lisan, artefak, dan ritual, untuk menggali makna yang terkandung dalam setiap elemen budaya mereka. Dengan memahami sejarah Dayak sebagai konstruksi sosial yang hidup dan dinamis, kita dapat memperoleh wawasan mendalam tentang bagaimana mereka menginterpretasikan realitas dan mempertahankan identitas mereka di tengah berbagai tantangan zaman.

Buku ini membahas peristiwa yang menjadi tonggak penting dalam sejarah Dayak yang saling terkait dan saling melengkapi:

  1. Asal Usul Nenek Moyang Suku Bangsa Dayak
    Sejarah Dayak tidak dapat dilepaskan dari jejak nenek moyang mereka yang telah mendiami Borneo selama ribuan tahun. Mitologi, tradisi lisan, serta penelitian arkeologi memberikan gambaran mengenai asal-usul dan persebaran awal suku bangsa Dayak.
  2. Menelusuri Asal Usul Dayak dari Gua Niah
    Temuan arkeologis dari Gua Niah di Sarawak menegaskan bahwa manusia telah menghuni Borneo sejak 40.000 tahun lalu. Penemuan alat-alat batu, tembikar, serta praktik penguburan yang kompleks mencerminkan kesinambungan budaya dari masa prasejarah hingga saat ini.
  3. Pertama Kali Istilah “Dayak” Diperkenalkan
    Tahun 1757 Istilah “Dayak” pertama kali digunakan oleh kontroleur Banjarmasin, Hogendorff tahun 1757 sebagai padanan istilah Belanda “binnenland” yang artinya: manusia asli dari sini dan tempat ini (Borneo). Istilah ini kemudian berkembang menjadi identitas kolektif yang mencakup berbagai sub-suku Dayak dengan kebudayaan dan bahasa yang beragam.
  4. Dayak di Era Kolonialisme Periode kolonial membawa perubahan besar bagi masyarakat Dayak. Dari eksploitasi sumber daya hingga misi penyebaran agama, kolonialisme menciptakan tantangan sekaligus peluang bagi masyarakat Dayak dalam mempertahankan budaya mereka.
  5. Tumbuknya Dayakensis Sensus pada Perjanjian Tumbang Anoi 1894 dan Mulainya Pembentukan Identitas
    Perjanjian Tumbang Anoi 1894 menjadi tonggak penting dalam sejarah Dayak, di mana para pemimpin adat berkumpul untuk menyepakati aturan bersama guna menghentikan praktik perbudakan dan konflik antar-suku. Dari sini, kesadaran identitas Dayak mulai terbentuk secara lebih jelas.
  6. Pakat Dayak dan Berdirinya Partai Dayak
    Gerakan Pakat Dayak yang berkembang pada awal abad ke-20 menjadi wadah perjuangan politik dan sosial bagi masyarakat Dayak. Pada akhirnya, gerakan ini berkontribusi dalam menginspirasi dan memicu pendirian Partai Dayak yang bertujuan memperjuangkan hak-hak masyarakat Dayak dalam kancah politik nasional.
  7. Dayak Era Kemerdekaan hingga Orde Baru
    Peran Dayak dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak bisa diabaikan. Namun, dalam era Orde Baru, kebijakan sentralisasi dan asimilasi membawa tantangan baru bagi masyarakat Dayak dalam menjaga identitas budaya dan hak atas tanah adat mereka.
  8. Dayak Orde Baru – Reformasi Reformasi membawa angin perubahan bagi masyarakat Dayak. Dengan meningkatnya kesadaran politik dan hak-hak adat, masyarakat Dayak mulai lebih aktif dalam memperjuangkan hak mereka di berbagai bidang, termasuk ekonomi, pendidikan, dan politik.
  9. Dayak sebagai Suku Bangsa yang Hebat – Kini Di era modern, Dayak telah menunjukkan ketahanan dan kebanggaan budaya mereka. Dengan berbagai inovasi dan peran aktif dalam pembangunan, masyarakat Dayak kini menjadi bagian penting dalam kemajuan Borneo dan Indonesia secara keseluruhan.

Pendekatan yang digunakan dalam buku ini bersifat interdisipliner dengan menggabungkan penelitian sejarah, teori konstruksi realitas sosial dari Peter L. Berger dan Thomas Luckmann, serta hermeneutika Hans-Georg Gadamer. Dengan pendekatan ini, sejarah Dayak tidak hanya dipahami sebagai kumpulan fakta, tetapi sebagai realitas sosial yang dinamis dan terus berkembang.

Berbagai sumber akademik yang telah dikumpulkan oleh para peneliti sebelumnya turut memperkaya narasi dalam buku ini. Dari kajian linguistik hingga antropologi, setiap sudut pandang yang dibahas dalam buku ini berkontribusi dalam membangun pemahaman yang lebih komprehensif tentang sejarah dan identitas Dayak.

Buku ini tidak hanya bertujuan untuk merekam sejarah Suku Dayak, tetapi juga untuk mengajak pembaca memahami cara mereka menafsirkan dan menghidupkan kembali sejarah mereka melalui narasi, ritual, dan praktik budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.


Other Books From - Dayak


No Image Available Buku Panduan Muatan Lokal (Kurikulum Merdeka) Bahasa Dayak Budaya, Dayak, Sastra Liberti Natalia Hia, Eliana Sari, Rugaiyah
No Image Available Guru Dayak Biografi, Dayak, Pendidikan Amon Stefanus
No Image Available Keling Kumang Dayak, Sastra R. Masri Sareb Putra, Patricia Ganing (Penerjemah)
No Image Available Financial Literacy di Credit Union Dayak, Ekonomi Valentinus Narung
No Image Available Konstruksi Budaya Dayak dan Tionghoa Adat, Budaya, Dayak, Etnografi, Sastra Maria Fransiska, S.S
No Image Available Suara Burung Dayak, Etnografi Paulus Florus
No Image Available Dayak Kenyah Adat, Budaya, Dayak, Etnografi, Lingkungan Njau Anau
No Image Available Dayak Iban Dayak Paulus Nokus
No Image Available Ensangan Dayak Kerabat Adat, Budaya, Dayak, Pendidikan Herlina


Other Books By - R. Masri Sareb Putra



 Back