Laman Resmi
The Fighting Spirit
Perjalanan membangun pendidikan tinggi untuk masyarakat Dayak tidaklah mudah. Dukungan dari berbagai pihak, komunitas lokal, termasuk Yayasan Pendidikan Keling Kumang menjadi kunci keberhasilan.
Meskipun ada, masih jauh dari mewakili identitas akademik masyarakat Dayak secara substansial. Fakta bahwa banyak dari mereka memilih untuk menempuh pendidikan di luar negeri, terutama di Sarawak, Malaysia, menunjukkan adanya “brain drain” yang mengkhawatirkan.
Perguruan tinggi ini tidak hanya melayani kebutuhan lokal, tetapi juga memiliki visi yang lebih luas untuk berkontribusi dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Sebagai representasi jiwa dan semangat para pendiri bangsa, Institut Teknologi menjadi fondasi untuk mencetak generasi penerus yang kompeten dan berintegritas, siap berkontribusi dalam berbagai aspek pembangunan nasional.
Ini bukan hanya tentang menyediakan kesempatan belajar, tetapi juga tentang menginspirasi dan membuka pintu bagi generasi muda untuk meraih impian mereka.
Komitmen untuk “mencerdaskan kehidupan bangsa” melalui berdirinya institut teknologi tidak hanya menjadi slogan, tetapi menjadi realitas yang membanggakan. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha, menjadi pendorong utama dalam mewujudkan mimpi besar ini. Dengan semangat dan tekad yang bulat, institut teknologi hadir untuk memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, sambil menjaga dan memuliakan nilai-nilai luhur lokal yang menjadi bagian dari identitas bangsa.
Sebagai sebuah awal membangun pendidikan untuk masyarakat Dayak adalah menyediakan pendidikan Tinggi yang diwujudkan dengan mendirikan sebuah Institut Teknologi. Hadirnya Institusi pendidikan ini diharapkan mampu mempersiapkan generasi muda Dayak. Ini adalah sebuah permulaan yang menjanjikan. Mari kita bersama-sama menjadikannya berkualitas dan bermakna bagi generasi mendatang. Inilah titik balik yang dinantikan, di mana orang Dayak akhirnya memiliki lembaga pendidikan tinggi sendiri yang mampu mengakomodasi dan mengembangkan potensi mereka.
Membaca buku ini, membaca potret Pendidikan Tinggi kita. Memang ada banyak hambatan dan rintangan, namun dengan semangat, tekad, serta kegigihan; segala hambatan itu dapat diubah menjadi peluang seperti dikemukakan Stoltz (1997) turning obstacles into opportunities.
Itulah latar belakang yang menjadi judul utama buku ini, yakni The Fighting Spirit.
Other Books From - Pendidikan
Other Books By - Redemptus Musa Narang, Masri Sareb Putra, Munaldus. Valentinus Narung, Yohanes Rumpak
No Books Available!
Back