Laman Resmi
Siapa Suruh Datang Jakarta? Kisah Dayak Diaspora Menundukkan Jakarta
Bersabarlah akan kutundukkan Jakarta untukmu! Hanya suara tawamu kudengar parau, Jakarta dan nafasmu gemuruh gemerlapan
Seperti sengaja kau ciptakan untukku
Sementara, masih tersisa gema doa di mulutku inikah Jakarta?
Hanya beginikah sikapmu Jakarta?
Atau aku yang salah bila kukatakan kau tak ramah?
–Ebiet G Ade
Sepenggal syair lagu penyanyi melankolis nan puitis asal kota Gudeg itu cukup melukiskan “kejamnya Jakarta”. Tak syak, Jakarta jadi legenda. Sejak zaman kompeni Hindia Belanda, Batavia menjadi kawahcandradimuka: mendidik orang yang berkanjang, tapi mendera para pecundang.
Kini ada sekitar 10.000 warga Dayak diaspora hidup, bermukim, dan mengadu nasib di Jakarta. Ada yang berbekal kolor dan modal dengkul, tapi berani menantang arus debu jalanan. Mulai dari menjadi kuli bangunan, sales, wartawan, tapi berhasil menundukkan Jakarta sehingga “menjadi orang. Tidak sedikit di antaranya, ketika masuk Jakarta, tidur di terminal, mandi dan bermalam di masjid, dan tidak makan nasi selama 3 hari. Tapi tetap bertahan, dengan harapan, suatu waktu nasib akan berpihak padanya.
Inilah buku, yang secara dramatis mengisahkan suka duka, perjuangan, serta sikap berkanjang anak-anak Dayak perantauan di Ibukota Negara. Spirit “ngayau, pantang menyerah, yang diwariskan secara turun- temurun. Ada yang jenderal, pengusaha, milyarder, dan merambah usaha masa depan: bisnis e-commerse.
Sebuah pustaka yang wajib dibaca, terutama bagi Anda, para pendaki (climber) yang menyukal tantangan dan tak pernah merasa puas berada pada zona nyaman.
Other Books From - Biografi
Other Books By - R. Masri Sareb Putra
Back