Laman Resmi
Non Ego sed Christus in Me Mgr. Samuel di Hati Imam Mudanya Catatan dan Refleksi
“Apakah engkau mengasihi aku?” (Yoh. 21:15-17). Pertanyaan itu diajukan Yesus kepada Simon Petrus. Jawaban dari Simon adalah ya. Tidak ada jawaban tidak pada pertanyaan Yesus yang diulang tiga kali itu. Ya untuk mengasihi Yesus dengan keseluruhan tekad dan kelemahan Simon. Yesus tahu segala-galanya, ungkap Simon. Yesus tahu bahwa dirinya (Simon) mengasihi Dia walaupun pernah gagal karena menyangkal.
Buntut dari jawaban ya Simon adalah tugas menggembalakan domba-domba yang dikasihi Yesus. Hal ini nampak dari perintah tegas kepada orang yang Yesus tetapkan sebagai Petrus, “Gembalakanlah domba-domba-Ku”.
Setiap Uskup adalah penerus para rasul. Bapak Uskup Samuel seperti Simon Petrus. Dia telah menjawab ya atas pertanyaan; apakah dia mengasihi Yesus? Jawaban ya itu menjadikan Bapak Uskup Samuel menerima tugas menggembalakan umat Tuhan di Keuskupan Sintang.
Tahun 2024 ini, Bapak Uskup Samuel berusia 70 tahun kelahiran dan beberapa imam muda dalam buku ini mengingat 7 tahun ditahbisannya sebagai Uskup, yang lain lagi mengingat 40 tahun tahbisan imamat/presbiteratnya. Di momen indah ini, para imam muda diosesan Sintang, anak-anak rohani dari Bapak Uskup Samuel memandang sinar kasih yang memancar dari pribadi Uskup yang dilahirkan di tanah Bengkayang Kalimantan Barat ini.
Berkas sinar yang memancar itu dibagikan dalam bentuk refleksi yang tertuang dalam beraneka sudut pandang baik biblis, teologis, eklesiologis, liturgis, spiritualitas dan pastoral hingga dokumentasi perjalanan. Persembahan dari para penulis yang notabene adalah imam-imam muda menampilkan buah-buah pemikiran serta refleksi yang kerap dilontarkan Bapak Uskup di mimbar-mimbar pengajaran maupun cara dan gaya hidupnya.
Perjalanan Uskup Samuel sebagai bapa yang mengasihi umatnya terlukis dalam nilai-nilai hidup yang terungkap seperti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, kerendahan hati, totalitas hidup, kesederhanaan, ketekunan, serta ketegasan yang berpadu dengan kerahiman. Harapan terbesarnya adalah agar umat yang dilayaninya militan dalam iman untuk mengikuti Yesus, Jalan, Kebenaran dan Kehidupan (Yoh. 14: 6). Ketegasan pengajaran tentang iman dilengkapi dengan seruan untuk bersaudara kepada semua golongan dengan tidak mengabaikan sesama yang lain.
Buah-buah refleksi yang terkandung dalam buku ini memiliki muatan katekese (pengajaran iman). Ide-ide yang dibingkai dengan ayat-ayat Kitab Suci, Tradisi dan dokumen-dokumen Gereja sedikit memberi sumbangan pada pendalaman pengetahuan tentang iman Katolik.
Jelaslah ada berbagai kekurangan dalam mengungkapkan ide-ide dalam lembaran-lembaran buku ini. Para pembaca disuguhkan tulisan dari para penulis yang tidak semua ahli dan cendikia. Tetapi semua yang menulis ini adalah imam yang mengunjukkan persembahan dengan mengungkapkan isi hati dan refleksinya bagi uskup yang dikasihi.
Untuk Bapak Uskup Samuel, terima kasih untuk pancaran kasih dan teladan hidup bagi kami dan umat Allah. Maaf apabila terdapat ketidakcocokan dalam pembacaan para penulis tentang Bapak Uskup yang tertuang dalam buku ini. Selamat merayakan berlimpahnya rahmat kasih Tuhan untuk Bapak Uskup.
Terima kasih untuk para imam muda Keuskupan Sintang yang bersedia menyumbangkan tulisan versi terbaiknya, sebuah ungkapan hati untuk Bapak Uskup. Terima kasih kepada Ibu Maria Fransiska, Ibu Ratna Pranata dan para donatur yang membantu keuangan dalam mencetak buku ini. Terima kasih untuk RD. Christianus Watu yang di tengah kesibukannya menyelesaikan studi doktoral di Roma bersedia membaca dan mengoreksi keseluruhan isi buku ini. Terima kasih juga kepada Masri Sareb Putra untuk membantu proses percetakan dan penerbitan buku ini.
Other Books From - Biografi
Other Books By - RD. Deodatus Kolek RD., Fransiskus Gregorius Nyaming
No Books Available!
Back