Manusia Allah : Perwujudannya Pada Masa Kini

Beberapa tahun yang lalu, saya dan istri sempat membahas “manusia Allah” dengan Pdt. Roland Oktavianus (Ketua YPPII-Malang). Beliau sempat mengemukakan konsep manusia Allah ini. Ibarat gayung bersambut, saudara O’oziduhu Halawa, M.Th. mengangkat ini menjadi sebuah tulisan yang baik untuk dibaca oleh para rohaniwan maupun yang bukan. Buku ini mengingatkan kita bahwa seorang murid Yesus hidupnya harus sejalan dengan apa yang diyakininya. Di tengah situasi zaman yang bangga dengan kekayaan ilmu namun miskin terapan, buku ini sekali lagi menggugah batiniah kita untuk terus berbenah. Apakah kita sudah menjadi manusia Allah atau belum?

-Pdt. Faoziduhu Lahagu, M.A, M.Th. Gembala sidang GKI Tangerang, penulis buku “Ibadah Sebagai Gaya Hidup.”

Tantangan yang sangat besar bagi orang percaya kepada Yesus Kristus adalah adanya dinamika zaman yang berdampak besar pada penggeseran nilai-nilai Ilahi yang ada dalam diri orang percaya sehingga bisa kehilangan jati dirinya sebagai umat Allah. Menjadi “manusia Allah” itulah tujuan Allah bagi setiap orang percaya. Buku “Manusia Allah Perwujudannya Pada Masa Kini oleh Saudara O’oziduhu Halawa, M.Th. mereferensikan kepada orang Kristen untuk memiliki implikasi menjadi manusia Allah.

-Pdt. Puji Swismanto, S.Th, M.Div., M.Th. Dosen STT Nusantara Salatiga-Jawa Tengah

Hanya dengan kasih anugerah Tuhan semata, bagaimana seseorang yang te lah ditebus oleh Kristus dapat menjadi manusia Allah. Penebusan Kristus yang melahirbarukan seseorang, supaya kita yang mati dari dosa dapat hidup dalam kebenaran. Buku tulisan saudara O’oziduhu Halawa, M.Th. merupakan implementasi bagaimana seorang manusia Allah mengacu teladan Timotius dapat menghidupi dan menyatakan kebenaran-Nya. Suatu referensi yang menghidupi doktrin kekristenan dalam keseharian hidupnya di tengah-tengah tantangan masa kini.

– Dr. Ir. Drs. Khoe Yao Tung, M.M, M.Kom, MSc.Ed., M.Ed. Dosen Pascasarjana program MPd. Universitas Pelita Harapan